Pages

Mama. . . .

#curhat
#mama
@Agung Hari Wijaya's Blog

Mama. . . .
Mama. . .
Mama....

Kutulis ini penuh kaku saat teringat sosok dirimu yang saat ini hanya dapat ku hadirkan dalam khayal. Aku tak tahu dari mana keegoisan ini mengalir di nadiku sehingga kekuatan individualis sangat menguasaiku. Bahkan kadang, semapat berfikir untuk mengubur sebongakah harapan untuk kembali ke tanak kelahiran di mana ada taman surga masakecilku.



Dulu, aku adalah anak maja yang tak ingin berpisah denganmu. Bahkan, tak mau jauh darimu. Tak pernah terlintas sedikitpun akan berpisah denganmu, juga dengan orang - orang yang menyayangiku dan kusayangi. Tapi setelah rimba keremajaan kujajaki, aku pun berani meninggalkan kemajuan kujajaki, aku pun  berani meninggalkan kemanjaan. Lebih dari itu, aku bahkan berani memutuskan meninggalkan semuanya. Mungkin Mama bertanya-tanya, kenapa kulakukan semua itu?

Jawabannya hanya satu. Impian. Hanya demi sebuah impian, aku bertaruh untuk hidup tanpa melihat sorot mata Mama yang memancarkan cinta. Hanya demi sebuah angan, aku mampu menggali jurang perpisahan yang penuh dengan semak-semak kerinduan. Hanya karena sebuah cita-cita, aku berani mengubur semua keinginan masa kecilku untuk selalu ada di samping Mama.

Aku tak tahu bara ambisi dari mana yang membakar hasratku untuk bisa hidup tanpa orang tua dan keluarga. Oh, hidup.... Apakah aku regenerasi Maln Kundang? Sungguh, aku tak bermaksud membuat kalian tertusuk duri sedikitpun. Aku tak punya keinginan membuat kalian menderita dengan kerinduan yang kian menusuk. Aku hanya ingin menggapai bintang di atas sana. Aku hanya tak ingin terus-menerus hidup dalam belaian manja orang tua. Aku hanya tak ingin terus-terus merengek dan mengeluh pada kalian. Aku hanya tak ingin terus menjadi anak ingusan yang selalu hidup dengan buaian kesenangan. Biarkan aku hidup dengan seramnya penderitaan.Biarkan aku menelan pahitnya duka kehidupan. Biarkan aku hidup dengan cabikan duka dan derita. Agar aku bisa memaknai hidup yang sebenarnya. Agar aku bisa mengerti kehidupan yang hakiki. Sungguh, aku sama sekali tak punya keinginan untuk membuat kalian merasa kehilangan duriku.

#Sang Penatap Langit 
#untuk temen -temen yang lagi merantau jangan sampai lupa dengan yang menanti di rumah ya :)

it's my life what about you
:)

No comments:

Post a Comment